Dokumentasi
Ketua Poktan Sidodadi III Desa Krengseng bersama operator mesin panen padi (rice combine harvester) sedang melaksanakan panenan di lahan milik Bp. Sugeng Riyanto seluas
1 iring (1.750 m2). Sejak memperoleh amanah untuk mengelola mesin panen ukuran sedang ini, pengelola poktan Sidodadi III sudah menurunkan mesin ke sawah sebanyak 2 kali. Pada panen pertama menggunakan mesin panen Crown ini diperoleh hasil 26 kuintal GKP. Kualitas keluaran gabah dari mesin blowernya sangat bersih dan sedikit yang rusak/patah.
Kurangnya respon petani anggota poktan untuk memanfaatkan mesin panen ini antara lain karena : 1) petani terbiasa jual tebas, 2) petani merasa repot jika panen gabah (jemur, gudang dan harus ke rice mill untuk nggiling kalo dijadikan beras), 3) kondisi lahan petani yang dalam/"mbalong" sehingga dikhawatirkan mesin "mblushuk". Mesin panen dioperatori oleh 2 orang inti ditambah 1 orang pengangkut karung isi gabah kering panen.
Suka duka pakai mesin panen menurut Pak Riyanto : sudah diantisipasi dengan pengaturan pengairan supaya lahan bisa kering, alhamdulillah malamnya hujan deras sehingga mesin panen sedikit terseok-seok saat beroperasi.. jika dilihat sekilas malah mirip traktor saat ngluku... mboten kados wayah panen... mbeled e jerooo mas PPL...
Saat mesin terperosok... jenis tanah lempung mengandung liat/clay sehingga menempet lekat pada karet roda pemutar dan roda as bagian dalam... mau tidak mau harus berhenti, mesin dimatikan dan roda dibersihkan dahulu dari liat dan sisa tanaman/damen yang menempel... kemudian dengan sedikit bantuan dorongan tenaga manusia, mesin panen bisa lanjut beroperasi kembali... biasanya roda cenderung mbabit atau mengikuti arah lumpur... saat itulah tenaga manusia diperlukan untuk membelokkan arah.... (rekoso sitik..??)...
Sang pemilik lahan mengamati mesin panen beroperasi yang dikelilingi oleh buruh Ngasak...
Semoga hibah ini bermanfaat pak Tani... Aamiin...
(seira-admin)